Bogor, CNC MEDIA.- Untuk mengurangi risiko penyebaran virus pandemi Covid-19, sejumlah kegiatan seperti diskusi, kuliah, serta seminar yang berkontribusi bagi masyarakat luas dilaksanakan secara daring sepenuhnya.
Berbagai acara dikemas secara kreatif dan inovatif agar menarik dan dapat menghasilkan semangat baru dalam berbahasa.
Dalam rangka meningkatkan upaya pembinaan bahasa Indonesia, dimana bahasa Indonesia sendiri kedudukannya sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara.
Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Bogor mengadakan kegiatan Webinar Nasional Kebahasaan.
Dengan mengambil tema “Pembinaan Bahasa Indonesia untuk Membentuk Karakter Anak Bangsa”. Kegiatan Webinar Nasional Kebahasaan ini terbuka untuk kalangan umum, Sabtu (05/02/22).
Dengan berbagai Narasumber yang berkompeten di bidang bahasa yaitu Teguh Yuliandri Putra, S.Pd, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sorong, Fitra Youpika, S.Pd, M.Pd., selaku dosen Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Bengkulu,.
Serta Ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Bogor yaitu Yulia Adiningsih, M.Pd., juga dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Bogor, Rina Nuryani, M.Pd., Nina, M.Pd, Sofiatin, M.Pd
Hal itu disampaikan salah satu Narasumber Yulia Adiningsih, M.Pd. dalam penyampaian materinya, webinar ini bertujuan guna meningkatkan mutu pemakaian bahasa di kalangan generasi muda terutama di kalangan pelajar serta mahasiswa, terlebih pada era globalisasi ini.
Seiring berjalannya waktu, pemakaian bahasa di Indonesia tidak sesuai lagi dengan slogan “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan pelajari bahasa asing”, contohnya dengan pemakaian bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari.
“Penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja, yaitu karena kurangnya rasa cinta dan bangga terhadap bahasa Indonesia, kurangnya kesadaran, kurangnya pengetahuan tentang bahasa Indonesia.” jelas Yulia Adiningsih dalam menyampaikan materinya
“lalu dampak penggunaan bahasa gaul jika dilihat sisi negatif akan merusak kemurnian bahasa Indonesia, namun ada pula sisi positifnya ternyata dapat berkontribusi dalam perkembangan bahasa Indonesia”. Tandasnya
Masih Yulia, lalu dampak penggunaan bahasa gaul jika dilihat sisi negatif akan merusak kemurnian bahasa Indonesia, namun ada pula sisi positifnya ternyata dapat berkontribusi dalam perkembangan bahasa Indonesia”. tutur Yulia Adiningsih
Nah, melalui webinar inilah merupakan solusi terkait usaha dalam menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap bahasa Indonesia. Tuturnya
Senada juga yang sama di sampaikan oleh Nina, M.Pd, menuturkan, “Diharapkan melalui pembinaan bahasa, para pemakai bahasa dapat memahami kaidah-kaidah bahasa.” Tuturnya
Ditempat yang sama Teguh Yuliandri Putra, S.Pd, M.Pd. selaku pemateri dalam akhir penyampaian materinya mengatakan bahwa.
“Think global act local, dalam artian kita semua harus menjaga warisan leluhur di tengah kuatnya peradaban global saat ini”
“Hal itu dimaksudkan agar pemakaian bahasa Indonesia kedudukan dan fungsinya menjadi semakin mantap, sehingga bahasa Indonesia dapat menjadi sarana komunikasi yang modern dan mampu menempatkan diri sejajar dengan bahasa-bahasa yang lain di dunia ini,” ucapnya. (Laporan : Sulastri Yantini/Editor : Muhamad Janwar/Cawang)