Lebak, CNC MEDIA.- Pembangunan perusahaan tambak udang milik salah satu pengusaha yang berlokasi di Karang Nawing Desa Pagelaran Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak-Banten dipertanyakan.
Pasalnya keberadaan pembangunan perusahaan tambak tersebut diduga belum mengantongi ijin, bahkan menurut salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat menyampaikan dengan jelas rencana pendirian tambak udang tersebut belum pernah ada sosialisasi secara resmi.
“Anggota BPD Desa Pagelaran sendiri belum pernah mendapat informasi terkait rencana pembuatan tambak,” kata Akhmad Rifai salah satu anggota BPD Desa Pagelaran saat bertemu wartawan pada Jum’at (22/07/2022).
Menurut Akhmad, bukan hanya kepala desa saja yang mesti tahu, BPD sebagai mitra kerja Kepala desa juga harus tahu pola rencana pembangunan yang ada di desanya, apalagi hal ini terkait dengan perusahaan besar dan kurun waktu yang lama. Artinya, Kepala desa dan BPD harus berfikir dampak positip dan negatipnya kedepan.
Terpisah saat wartawan mengkonfirmasi pihak pelaksana yang bernama Pur, salah satu pelaksana di tambak udang tersebut mengaku sudah mengantongi ijin, namun tidak dapat memperlihatkan dokumen perijinannya.
“Ijin sudah pak, tapi itu pihak perusahaan yang ngurus dan pegang,” kata pur, saat ditemui wartawan dilokasi pembangunan Tambak, pada Kamis 21 Juli 2022, kemarin.
Dipertanyakan mengenai kegiatan pembangunan Tambak dan perusahaannya, Pur pun menjelaskan secara singkat.
“Kalau pengerjaan sudah sekitar 20 hari, untuk lahan sekitar 20 hektare yang dibebaskan dari warga jauh sebelumnya. Untuk nama perusahaan PT Gihon kalau tidak salah, sedangkan kalau pemilik orang Jakarta pak, bukan warga asing,” ungkapnya.
Nampak terlihat dilokasi pembangunan Tambak pun ada 4 alat berat, namun pekerja mengaku BBM yang digunakan pun jenis solar industri.
Informasi yang diterima, pembebasan lahan kepada warga pun belum terselesaikan semua, sebagian baru separuh dan setengahnya. (Red-CNC)
