LEBAK  

Siagakan Petugas, BPBD Lebak Petakan 704 TPS Pilkada 2024 Rawan Bencana Alam

Lebak, CNC MEDIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, memetakan 704 dari 2.062 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024 yang masuk kategori rawan bencana alam.

“Kita menyiagakan petugas kebencanaan dan relawan 150 orang untuk mengantisipasi bencana alam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky, Selasa (26/11/2024).

BPBD Lebak memetakan daerah rawan bencana alam, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin kencang adan tsunami di 15 kecamatan tersebar 86 desa di daerah itu.

Hasil pemetaan daerah rawan bencana alam tersebut, terdapat 704 TPS antara lain di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Cibadak, Maja, Banjarsari, Gunungkencana, Malingping, Cihara, Wanasalam, Panggarangan, Cilograng, Cibeber, Warunggunung dan Bayah,

“Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam waspada jika curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir guna menghindari korban jiwa,” katanya menjelaskan.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan pada hari pencoblosan Pilkada baik untuk calon gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak.

“Kami menyiagakan relawan kecamatan di daerah rawan bencana alam agar siaga selama 24 jam untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024,” katanya menjelaskan.

Pihaknya menyiapkan peralatan evakuasi, termasuk perahu untuk mendistribusikan logistik ke TPS-TPS di daerah rawan bencana alam, terlebih curah hujan tinggi.

Saat ini, jumlah perahu sebanyak 12 unit disebar di Kantor BPBD, Pos Gunungkencana dan Pos Banjarsari, karena di daerah itu berdasarkan pengalaman jika curah hujan tinggi berpotensi banjir.

BPBD Lebak juga menjalin koordinasi dengan PUPR Banten untuk daerah rawan bencana longsor dan menyiagakan alat berat.

Selain itu juga pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait untuk memberikan pelayanan dasar pascabencana alam agar tidak menimbulkan kerawanan pangan dan penyebaran penyakit menular.

“Kami menyiapkan logistik dan sarana lainnya untuk memberikan pelayanan dasar pascabencana alam itu,” kata Febby. (Red-CNC)