SERANG, CNC MEDIA – Diduga Kuat PT. Manggala Duta lalai Abaikan K3, diinformasikan dari lokasi kegiatan Senin 02 Desember 2024 sekira pukul 17: 30 Wib terjadi insiden kecelakaan diduga akibat kelalaian dan diduga kuat minim ahli K3, salah satu kaki pekerja dari PT.Manggala Duta remuk. Kaki tertimpa material besi jembatan yang jatuh diduga karena seling tali pengikat besi putus.
Para pekerja yang ada di lokasi saat itu mengonfirmasi bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena seling tali pengikat putus. Namun, mereka tidak tahu ke mana arah si korban yang sekarang berada.
“Tadi ada yang kecelakaan tertimpa besi karena seling tali pengikat putus, tapi kami tidak tahu ke mana arah si korban. Timnya bukan tim kita, tim sebelah itu bagian pembesian,” ungkap Aas, salah satu pekerja. Senin (2/12/2024).
Pelaksana proyek, Harun, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dia tidak tahu kejadiannya dan tidak ada yang meminformasikannya karena dia berada di kantor Bekasi.
“Saya tidak tahu kejadiannya dan juga tidak ada yang koordinasi dan informasikan prihal kecelakaan itu karena saya ada di kantor Bekasi,” ungkap Harun. Senin (2/12/2024).
Proyek jembatan gantung ini merupakan bagian dari Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banten Satuan Kerja Jalan Nasional Wilayah 1 Provinsi Banten dengan nama paket pembangunan “Jembatan Gantung Provinsi Banten” nomor kontrak PB.0201/KTR/E-KAT.JG 2024/BANTEN 1 – PPK 1.2/02. Kontrak dimulai pada tanggal 2 September 2024 dengan nilai kontrak Rp. 6.384.659.000 dari dana APBN tahun anggaran 2024. Lokasi proyek di Kabupaten Serang dan masa pelaksanaan adalah 120 hari. Konsultan suvervisi adalah PT. Arkade Gahana, konsultan teknis adalah PT. Ottoman Architecture (KSO).
Warga berharap kepada pihak terkait untuk lebih serius dalam pengawasan proyek agar tidak terjadi kecurangan oleh oknum pengusaha nakal yang meraup keuntungan lebih dan merugikan masyarakat.
Sayang saat awak media konfirmasi lebih lanjut pihak terkait dari konsultan serta Dinas terkait belum bisa ditemui. (Wahyu-CNC)