BANTEN  

Ponpes Bani Ma’mun Kobak Diamuk Warga, Terduga Pelaku Pencabulan Terhadap Santriwati Diamankan

banner 120x600

SERANG, CNC MEDIA – Pondok Pesantren (Ponpes) atau Padepokan Bani Ma’mun Kobak di Kampung Badak, Desa Gembor Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, porak poranda diamuk warga pada Minggu (1/12/2024). Peristiwa ini diduga terjadi akibat adanya kejadian pencabulan terhadap santriwati.

Tak hanya merusak seluruh kobong serta tempat pimpinan ponpes, massa juga membakar dua gazebo yang berdiri di antara kobong. Peristiwa perusakan ini diduga dipicu oleh tindakan asusila yang dilakukan oleh pimpinan ponpes terhadap santriwatinya.

Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH berhasil diamankan oleh personil gabungan Polres Serang dan Polsek Cikande, dipimpin langsung oleh Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko beberapa saat setelah peristiwa perusakan terjadi.

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko membenarkan terjadinya perusakan bangunan ponpes oleh ratusan massa tersebut. Kapolres juga membenarkan bahwa perusakan dipicu oleh dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh pimpinan ponpes berinisial KH kepada santriwatinya.

“Benar telah terjadi perusakan bangunan ponpes oleh sejumlah warga buntut dari peristiwa dugaan tindakan asusila yang dilakukan pimpinan ponpes,” terang Kapolres.

Baca juga :  Polres Lebak Polda Banten Menerima Kunjungan Pasis Dikreg LXII Seskoad T.A. 2022

Kapolres mengatakan bahwa pimpinan ponpes berinisial KH sudah diamankan saat bersembunyi di atas plafon rumah warga tidak jauh dari lokasi ponpes Bani Ma’mun Kobak.

“Pimpinan ponpes yang diduga melakukan tindakan asusila berhasil diamankan ketika bersembunyi di atas plafon rumah warga beberapa saat setelah peristiwa perusakan terjadi. Saat ini KH masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolres Serang,” kata Condro Sasongko.

Sementara itu, Kepala Desa Gembor Udik, Arsyad, membenarkan terkait adanya kejadian tersebut. Masyarakat mengamuk lantaran salah seorang santriwati diduga dicabuli oleh seorang ustadz yang merupakan pimpinan ponpes.

“Tempat duduk (gazebo) anak santri saja dibakar. Tapi langsung dipadamkan, itu spontan saja oleh warga, banyaknya bukan warga kota, tapi warga luar. Kejadiannya sekitar pukul 14.00 sampai pukul 15.00 WIB,” ujar Arsyad kepada wartawan.

Arsyad mengatakan bahwa sekitar pukul 17.00 WIB, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko yang memimpin langsung penangkapan, berhasil mengamankan KH saat bersembunyi di rumah warga tidak jauh dari lokasi ponpes.

Baca juga :  Sosialisasi Perda (Sosper) Anggota DPRD Banten Musa Weliansyah Masa Bakti 2024-2029 di Kab. Lebak

“Kejadian itu diduga terkait pencabulan yang dilakukan pimpinan ponpes dan sudah dilaporkan ke Polres Serang,” tuturnya.

Arsyad mengungkapkan bahwa KH, pimpinan ponpes, memang sangat tertutup, bahkan aparat desa setempat pun tidak mengenalnya. Hingga saat ini, pihaknya tidak tahu nama dari ponpes tersebut.

Arsyad mengatakan bahwa hingga sore hari menjelang magrib, warga masih berkumpul di pondok pesantren. Puluhan personil Polres Serang dan Polsek Cikande masih menjaga ponpes untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. (Red-CNC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *