LEBAK, CNC MEDIA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebak, Banten, menyiagakan 300 orang relawan untuk menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.
“Kami memberlakukan kesiapsiagaan sesuai instruksi PMI Pusat menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana alam,” kata Ketua PMI Kabupaten Lebak, Asep Komar Hidayat, pada Jumat (29/11/2024).
Para relawan PMI tersebut tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak dan kini menghadapi cuaca ekstrem yang berpeluang menyebabkan curah hujan tinggi, angin kencang, dan petir. Cuaca buruk ini berpotensi menimbulkan bencana alam sehingga diperlukan kesiapsiagaan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, PMI Kabupaten Lebak juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai lembaga yang menangani penanggulangan bencana di daerah. Para relawan siap bergerak ke lokasi bencana alam setelah menerima informasi dari kecamatan maupun aparat desa setempat.
“Kami bekerja sama dengan BPBD untuk penanggulangan kemanusiaan di lokasi bencana alam,” tambah Asep.
Menurut Asep, wilayah Kabupaten Lebak memang menjadi langganan bencana alam di 28 kecamatan, karena topografi alamnya yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, dan daerah aliran sungai. Potensi bencana alam di antaranya adalah banjir, longsor, pergerakan tanah, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan gelombang tinggi di pesisir.
“Kami minta masyarakat dapat mewaspadai cuaca buruk ini agar tidak menimbulkan korban jiwa,” tegasnya.
Asep juga menyatakan bahwa para relawan memiliki kemampuan dan kompetensi untuk penyelamatan masyarakat yang terdampak bencana alam.
Mereka dapat membantu pencarian dan pertolongan (SAR), mengevakuasi warga yang terdampak, serta membawa korban ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Relawan PMI juga mendirikan tenda untuk menampung masyarakat pascabencana alam guna memberikan pelayanan dasar agar tidak menimbulkan kelaparan atau serangan penyakit.
“Kami berupaya agar relawan di lapangan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada warga yang terdampak bencana alam,” kata Asep.
Saat ini, para relawan menghadapi cuaca ekstrem dan siaga di Markas PMI Lebak di Jalan Ir. Juanda Rangkasbitung sebagai Posko Utama.
Relawan, yang kebanyakan anggotanya adalah masyarakat yang sangat peduli terhadap kemanusiaan, siap jika terjadi bencana alam.
Saat ini, peralatan evakuasi bencana alam milik PMI dalam kondisi rusak berat, termasuk operasional kendaraan.
Oleh karena itu, PMI Kabupaten Lebak akan mengusulkan bantuan peralatan evakuasi dan kendaraan melalui APBD maupun program tanggung jawab sosial perusahaan.
“Kami berharap peralatan evakuasi, termasuk kendaraan operasional, bisa direalisasikan melalui bantuan pemerintah daerah maupun pihak perusahaan,” harap Asep. (Red-CNC)