BANTEN  

Miris, Jembatan Bambu Penghubung Dua Desa di Kecamatan Cikeusal Rapuh dan Berbahaya

banner 120x600

Kab.Serang (CNC MEDIA) – Jembatan bambu yang menghubungkan dua desa yakni Desa Panyeberangan dan Desa Katulisan di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang sangat rapuh dan berbahaya.

Nuryana, Warga Kecamatan Cikeusal menuturkan, Jembatan yang setiap hari menjadi akses utama warga ini terbuat dari bambu dan Swadaya dari masyarakat meski berbahaya namun tidak ada pilihan lain bagi warga untuk menyeberangi Sungai Cisangu jika harus melewati jalan lain warga harus memutar sejauh 5 km.

Jembatan ini memiliki panjang sekitar 15 M dengan ketinggian sekitar 8 m kondisi Jembatan bambu sudah rapuh karena tergerus arus sungai tiang penyangga dan bantalan jembatan juga banyak yang keropos.

“Bahkan sebelumnya sempat ada warga yang meninggal dunia karena terjatuh saat sedang berjalan di atas jembatan. Tidak hanya warga, setiap harinya jembatan ini juga dilewati oleh siswa saat akan berangkat dan pulang sekolah yang paling sering anak sekolah terus ibu-ibu pengajian pokoknya jalan umum lah gitu,” ujar Nuryana dilansir dari chanel youtube SCTV Banten. Kamis (19/9/2024).

Sementara, Rojik ketua RW mengungkapkan, jembatan ini sering kena banjir, sering dibangun kadang yang bangunnya juga banyak yang mengalami kecelakaan, seperti tangannya kena bambu.

“Jembatan ini sangat diperlukan sama masyarakat sini pak, jembatan ini penghubung dua desa dan merupakan akses yang cukup penting,” lanjutnya.

Warga berharap jembatan bambu tersebut segera direnovasi dan menjadi lebih kokoh agar warga aman saat melintas. (Day-CNC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *