Lebak, CNC MEDIA.- Berdasarkan data penyaluran PIP yang tercatat pada Laman Pip.Kemendikbud.go.id, penerima program Indonesia Pintar T.A 2023 di SDN 1 Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak, berjumlah 313 siswa dengan keterangan jumlah Pemberian 152 orang dan Pemberian Relaksasi 161 orang.
Sementara data jumlah siswa pada laman Website Dapo.kemendikbud tercatat pada semester 2022/23 ganjil itu tertulis hanya 288 Siswa, pada semester 2022/23 Genap tertulis 287 Siswa, lalu pada semester 2023/24 ganjil tertulis 289 Siswa.
Berdasarkan data-data diatas menunjukan hampir seluruh siswa bahkan diduga melebihi jumlah siswa yang tercatat pada data dapodik di Sekolah tersebut mendapatkan Bantuan Program Indonesia pintar (PIP) baik itu yang sudah mendapatkan SK Pemberian maupun yang masuk Nominasi yang harus diaktivasi rekening terlebih dahulu.
Menanggapi perbedaan jumlah tersebut, ketika dikonfirmasi Uden, Bendahara Sekolah mengatakan, perbedaan data tersebut disebabkan kerena ada tambahan alokasi dana PIP dari PIP aspirasi Dewan, Dan jumlah Penerima yang tercatat itu sebagian jumlah siswa yang sudah keluar atau lulus.” ungkapnya. Selasa (17/1/2024).
Dan disinggung berdasarkan data diatas bisa dikatakan seluruh siswa mendapatkan PIP, Uden pun mengiyakan hal tersebut.
Selanjutnya hasil investigasi awak media di lapangan didapati keluhan salah seorang wali murid muncul terhadap Program Indonesia Pintar di Sekolah SDN 1 Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak.
Keluhan ini mencuatkan pertanyaan tentang transparansi dan sosialisasi dalam penyaluran bantuan sosial di lingkungan sekolah SDN 1 Sobang.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan identitasnya menyatakan bahwa dua Cucunya selama bersekolah di SDN 1 Sobang sampai saat ini (Thn 2024) sudah kelas 1 SMP dan 1 lagi masih kelas 6 disana tidak pernah mendapatkan manfaat dari Program Indonesia Pintar.
“Cucu saya ada dua yang bersekolah di SDN 1 Sobang, 1 orang udah lulus sekarang udah kelas 1 SMP, yang 1 lagi masih kelas 6 disana. Terkait bantuan Program PIP, dua dua nya belum pernah mendapatkan dari kelas 1 Sampai kelas 6,” terangnya.
Ia mengemukakan kebingungannya atas kriteria atau alasan yang mendasari penentuan penerima manfaat PIP tersebut. (Iwan-CNC)
