LEBAK, CNC MEDIA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Serang bekerja sama dengan Sahabat Relawan Indonesia (SRI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Banten melakukan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak.
“Kami berharap kerja sama ini memberikan dampak positif, khususnya agar masyarakat Badui dapat pelayanan kesehatan dan pengobatan,” kata Koordinator Sahabat SRI, Muhammad Arif Kirdiat, Senin (25/11/2024).
Pelaksanaan kegiatan IDI Serang, SRI, dan IAI Banten memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di pemukiman masyarakat Badui. Kegiatan ini juga melibatkan 22 mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani Bandung.
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan dilakukan kepada 68 orang masyarakat Badui, serta melakukan skrining Tuberkulosis (TBC) di Kampung Gerendeng dan Batara, karena di dua kampung tersebut terdapat pasien TBC atas nama Kojot. “Kami melakukan skrining TBC agar penyakit itu tidak menularkan. Jika mereka positif TBC, maka dilakukan pengobatan rutin selama 6 bulan dengan pengawasan minum obat (PMO) dari keluarganya,” jelas Arif.
Pihaknya mengapresiasi kehadiran IDI Serang, IAI Banten, dan 22 mahasiswa Unjani Bandung yang peduli dan berkomitmen untuk melayani kesehatan dan pengobatan bagi masyarakat Badui. Dalam pemeriksaan kesehatan di pemukiman Badui tersebut, ditemukan bahwa kondisi kesehatan relatif baik dan tidak ada kasus penyakit yang parah yang perlu dirujuk.
“Kami sudah beberapa kali melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di Badui, namun tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit,” jelas Arif.
Dokter Dias Iffah, salah satu anggota IDI Serang, mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan bakti sosial untuk pengabdian masyarakat yang dilakukan di pemukiman Badui. “Kami merasa senang dan bahagia jika masyarakat Indonesia sehat, karena sehat itu mahal,” katanya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Badui menyambut positif pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang dilakukan IDI Serang, SRI, IAI Banten, dan mahasiswa Unjani. “Kami berharap masyarakat Badui hidup sehat sehingga bisa beraktivitas di ladang untuk bercocok tanam dan kegiatan lainnya,” kata Ayah Pulung, warga Badui Desa Kanekes. (Red-CNC)