Lebak, CNC MEDIA.- Pilkades serentak yang digelar di 266 Desa sekabupaten Lebak tentunya tidak lepas dari polemik, sebagai pesta Demokrasi enam tahunan itu dalam perjalanannya memang sangatlah penuh dengan dinamika.
Salahsatunya adalah Pilkades Desa Parungsari Kecamatan Wanasalam yang semula terdapat tiga Balon Kepala Desa akan tetapi dalam proses penetapan calon yang dilakukan Selasa, 24 Agustus 2021 Panitia Pilkades Desa Parungsari memutuskan hanya ada dua calon yang dinyatakan memenuhi syarat.
Mengingat Balon Atas nama Madroji dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat setelah tidak bisa melampirkan surat izin tertulis bupati sampai batas waktu yang sudah ditentukan.
Menyikapi hal tersebut Erot Rohman, Ketua DPC Ormas Badak Banten Perjuangan Kabupaten Lebak melakukan pendalaman informasi kepada sejumlah pihak baik Panitia, camat Wanasalam maupun balon yang dinyatakan TMS, dari hasil tersebut dirinya menyimpulkan bahwa Tidak lolosnya Balon Kades Madroji salah satu penyebabnya adalah buruknya pelayanan yang dilakukan oleh pihak Pemda Lebak.
“Kita tahu bahwa Madroji ini sudah taat proses ia sudah melakukan proses permohonan izin tertulis bupati melalui Dinas DPMD akan tetapi sampai batas waktu yang ditentukan dalam tahapan surat tersebut tak kunjung ia terima, mestinya kan DPMD memprioritaskan mengingat tahapan pilkades juga sangat erat kaitannya dengan OPD ini, harusnya sebelum batas waktu surat tersebut segera dikeluarkan, kalaupun tidak bisa dikeluarkan buatkan juga secara tertulis apa dasarnya, jangan sampai buruknya pelayanan ini menghilangkan hak Calon Peserta Pilkades ini sama dengan menghilangkan hak berpolitik Warga negara,” jelas Erot, Selasa (24/8/2021).
“Dalam waktu dekat kita akan RDP dengan komisi satu dan minta dihadirkan juga dinas terkait, Ormas Badak Banten Perjuangan akan konsisten mengawal persoalan ini hingga tuntas,” lanjutnya.
Redaksi CNC MEDIA
