Stadion Kanjuruhan Malang Rusuh, Lebih dari 120 Suporter Arema FC Meninggal dan Ratusan Lainnya Terluka

banner 120x600

Malang, CNC MEDIA.- Kerusuhan Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang, menewaskan 127 orang. Kerusuhan itu juga berimbas pada rusaknya 13 mobil.

“13 mobil yang rusak,” ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).

Nico menjelaskan dari 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya adalah mobil dinas milik polri seperti mobil patroli, truk Brimob, mobil patwal, dan mobil K9. Sementara sisanya adalah mobil pribadi.

Namun Nico tidak merinci berapa jumlah mobil polisi dan berapa jumlah mobil pribadi yang rusak.

Dari informasi yang diterima redaksi CNC MEDIA, mobil yang rusak kondisinya dalam keadaan terguling. Sebagian lagi dalam keadaan terbakar. Setidaknya ada tiga mobil yang terlihat terbakar.

Tiga mobil itu adalah dua sedan yang terbakar habis, sementara 1 mobil lagi adalah truk Brimob yang tidak terbakar seluruhnya.

Sementara, Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan Lebih dari 120 orang telah meninggal. Pihaknya masih mendata jumlah korban luka yang terdapat di tiga rumah sakit kota dan kabupaten Malang.

“Lebih dari 120 orang meninggal, mereka meninggal karena caos, berdesak-desakan, terinjak-injak dan sesak napas,” ungkapnya.

Wiyanto menambahkan korban luka yang pasti lebih dari seratus dan dirujuk ke rumah sakit Saiful Anwar dan rumah sakit Kanjuruan. Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.

Kericuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut. Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut.

Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Para suporter itu, banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion. Para suporter tersebut panik dan akhirnya berhamburan. (Red-CNC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *