Sukabumi, CNC MEDIA.- Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disinyalir menjadi buruan para berbagai pihak pengusaha termasuk sejumlah oknum yang dilarang andil menjadi penyuplai pun diduga turut ikut serta memburu ingin menjadi bagian dari pada supplier pada program BPNT yang saat ini kian masih terus menjadi perbincangan dan sorotan publik.
Endo Supianto S.IP. Sekertaris Jendral DPP Laskar Pasundan Indonesia (LPI) sebagai Aktivis Pengamat Kebijakan Publik mengatakan pihaknya menduga keras oknum kepala desa di salah satu desa di wilayah Warung Kiara Sukabumi yaitu desa Tarisi diduga keras bermain di BPNT sebagai agen E warung meski tidak mengatas namakan dirinya.
“Diduga keras dikelola orang orang terdekat dari oknum kepala desa tersebut dan oknum kepala desa lah sebagai pengendali karena jelas salah satu warga penerima manfaat mengatakan mengambil ayam, dan telur di rumah oknum kepala desa sedangkan beras pada saat itu kosong di arahkan mengambil di penggilingan padi yang diduga sudah ditunjuk oleh oknum kepala desa,” ujarnya. Rabu (14/9/2022).
Lanjut Endo, pihaknya akan melaporakan terkait temuan tersebut kepada APH (Aparat Penegak Hukum) karena jelas ini pelanggaran yang memang signifikan dan besar dugaan bisa terjadi kecurangan didalam pembagian hak untuk KPM (keluarga penerima manfaat) salah satunya adalah diduga keras banyak data KPM yang menjadi prioritas oknum kepala desa tersebut.
Lpi pun meminta kepada Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Sukabumi untuk memeriksa oknum kepala desa Tarisi agar menjadi efek jera ke depannya karena jelas hal seperti ini jangan sampai terjadi pembiaran, karena jelas hal ini dapat merugikan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan keuangan negara.
“Karena jelas diduga keras hal seperti ini saja sudah dilakukan oleh oknum kepala desa tersebut bisa jadi yang bersangkutan bermain dianggaran dan proyek yang akan dikeluarkan dari ADD atau pun APBD,” pungkasnya. (Andres-CNC)
