Ngeri… Prabowo Beli ‘Monster Bawah Laut’ Pembawa 18 Torpedo dan Borong Jet Tempur

banner 120x600

Jakarta, CNC MEDIA.- Upaya memperkuat Militer Indonesia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista), salah satunya Kapal Selam Scorpene. Apa saja keunggulan kapal selam ini?

Indonesia telah memiliki Memorandum of Understanding antara PT PAL dengan Naval Group untuk pembelian dua kapal selam Scorpene dengan AIP (Air – Independent Propulsion) beserta persenjataan dan suku cadang, dan pelatihan.

Pembelian itu merupakan satu dari empat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di kantor pusat Kemhan RI, Jakarta.

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan armada matra laut, PT PAL dipercaya Kementerian Pertahanan untuk melakukan research & development dan membangun beberapa unit kapal selam jenis Scorpene.

Sebagai bentuk implementasi penguasaan teknologi, keseluruhan pembangunan kapal selam jenis Scorpene ini dilaksanakan di PAL dan mengoptimalkan kapabilitas SDM PAL dengan asistensi dari Naval Group.

Selain itu, kerja sama antara PAL dan Naval Group merupakan bentuk realisasi program modernisasi alutsista yang dilakukan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat pertahanan TNI hingga 20 tahun ke depan. Melalui pemenuhan armada pertahanan khususnya Angkatan Laut.

Mengutip Naval Technology, kapal selam kelas Scorpene merupakan produk yang dikembangkan secara bersama oleh DCNS (BUMN Prancis bidang pembuatan kapal) yang kini bernama Naval Group, dan perusahaan konstruksi kapal asal Spanyol, Navantia.

Kapal ini bisa membawa 18 torpedo dan misil. Scorpene juga dilengkapi dengan tabung torpedo yang membuatnya bisa melakukan peluncuran salvo.

Tak hanya itu, Scorpene juga memiliki torpedo anti-kapal, dan anti-kapal selam dan anti-misil permukaan. Proses penanganan dan pemuatan senjatanya juga otomatis.

Scorpene dibekali dengan SUBTICS combat management system. Konsol pengontrol kapal ini bersifat enam multifungsi dan tabel taktik yang terpusat.

Combat management system kapal ini terdiri dari sistem pengendalian data taktik dan perintah, sistem kontrol senjata, dan sensor akustik terintegrasi dengan sebuah antarmuka sensor deteksi permukaan di udara dan sistem navigasi terintegrasi.

Sistem navigasi terintegrasinya menggabungkan data dari GPS, log, pengukuran kedalaman, dan sistem pemantauan trim kapal.

Kapal selam Scorpene memiliki empat generator diesel yang menyediakan daya 2.500 kW. Kapal ini juga dibekali dengan permanent magnet synchronous motor.

Scorpene mampu membawa 30 ranjau laut dan melanjut dengan kecepatan 20 knots (37 kilometer/ jam) di dalam air dan 12 knot (22 kilometer/ jam) di permukaan.

Borong Jet Tempur

Dalam rangka memperkuat militer Indonesia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan akan terus memperkuat Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista), salah satunya dengan melakukan penjajakan penambahan pesawat bekas namun masih berusia muda dari negara lain.

“Kita rencana juga mengakuisisi pesawat-pesawat yang tidak baru tapi masih muda usianya,” kata Prabowo beberapa waktu lalu, seperti dikutip Jumat (10/3/2023).

Dilansir dari Asia Pacific Defence Journal, Pemerintah berencana melakukan pembelian 12 jet tempur Mirage 2000 – 5 bekas dari Angkatan Udara Kerajaan Qatar. Dimana negeri timur tengah berencana pensiunkan armadanya.

“Pesawat bekas tetapi masih dalam kondisi baik,” tulis jurnal tersebut.

Mirage 2000-5 merupakan pesawat tempur buatan Dassault Aviation, Perancis yang juga pembuat Rafale. Pesawat ini sudah mulai diproduksi sebelumnya pada era 1970-an.

Disebutkan juga pembelian Mirage 2000-5 ini akan digunakan untuk latihan dan transisi sebelum kedatangan Rafale.

Melansir situs Dassault Aviation, Mirage 2000 merupakan pesawat tempur multirole buatan Perancis, supersonik bermesin tunggal, sayap delta, jet tempur generasi keempat yang diproduksi oleh Dassault Aviation.

Pesawat tempur ini dirancang sebagai pesawat tempur ringan berdasarkan Dassault Mirage III pada akhir tahun 1970 untuk Angkatan Udara Prancis. Sampai akhirnya, pesawat Mirage 2000 berkembang menjadi pesawat multirole sukses dengan beberapa varian yang dikembangkan.

Mirage 2000 memiliki laju maksimum 2,2 mach atau lebih dari 2,333 km per jam dalam high altitude, dan 1,110 km per jam (690 mph) di low atitude.

Jangkauan dari pesawat tempur in 1,550 km dengan drop tanks.

Adapun untuk spesifikasi dari pesawat tempur Mirage 2000 ialah sebagai berikut:

Kru: 1 orang

Panjang: 14,36 meter

Rentang sayap: 9,13 meter

Tinggi: 5,20 meter

Luas sayap: 41 m2

Berat kosong: 7.500 kg

Berat isi: 13.800 kg

Berat maksimum saat lepas landas: 17.000 kg

Mesin: 1 x SNECMA M53-P2 afterburning turbofan, dorongan kering 64,3 kN (14.500 lbf), dan dorongan dengan pembakar lanjut 95,1 kN (21.400 lbf).

Sementara itu, pesawat tempur ini juga dilengkapi dengan persenjataan, sebagai berikut:

Senjata api: terdapat 2 senjata api ukuran 30 mm (1,18 in) DEFA 554 revolver cannon, 125 rounds per gun.

Titik keras: totalnya ada 9 titik keras, diantaranya 4 x under-wing, 5 x under-fuselage dengan kapasitas 6.300 kg (13.900 lb) external fuel and ordnance.

Roket: Matra 68 mm unguided rocket pods, 18 rockets per pod.

Rudal: Terdapat 2 jenis rudal dalam pesawat tempur ini, air-to-air missiles dan air-to-surface missiles.

Bom: ada 9 jenis bom Mk.82.
(Red-CNC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *