BANTEN  

LPI Duga Kasubag Umum dan Kepegawaian Bapenda Provinsi Banten Bermain di SPT TKS di setiap Samsat di Wilayah Banten

banner 120x600

Banten, CNC MEDIA.- Rohmat Hidayat Ketua Laskar Pasundan Indonesia (LPI) mengatakan pihaknya memiliki beberapa temuan terkait kepegawaian di beberapa Samsat di wilayah Banten dengan temuan ada isu yang berkembang ada dugaan titipan dari mantan petinggi Banten dan orang orang yang diduga keras dekat dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian Bapenda Provinsi Banten.

Dan beberapa lagi dugaan nama tercantum orangnya tidak ada dan ada juga setelah pemberkasan TKS (non ASN) nama sudah tercatat SPT dan orang baru dimasukan ke tempat bekerja bahkan ada dugaan ada beberapa nama yang tercatat di beberapa Samsat yang orangnya tidak pernah sama sekali Bekerja.

Pihak LPI menduga keras ada permainan di Bapenda Provinsi Banten terkait beberapa hal tersebut LPI minta Kepada Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten untuk tidak main main terkait kepegawaian di wilayah karena jelas besar dugaan kami ada permainan dalam hal ini dan diduga keras banyak titipan yang mengatas namakan mantan pentinggi Banten.

Dengan adanya hal ini LPI menduga disaat pemberkasan para pekerja TKS (non Asn) kemarin di Bapenda Provinsi Banten disinilah dijadikan Ajang untuk memanipulasi kepegawaian sedangkan di lapangan masih berceceran orang orang yang sudah bekerja namun belum mendapatkan SPT dan digaji di non Bujeter (Gaji tanpa Anggaran Negara)

LPI akan Layangkan surat kepada Bapenda Provinsi Banten untuk mengkonfirmasi hal ini dengan diadakannya audiensi publik beserta BKD (Badan Kepegawaian Daerah) dan Inspektorat Banten agar apa yang kami temukan di lapangan terang benderang tidak ada lagi yang namanya pekerja titipan atau pekerja siluman.

“LPI pun menduga ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Bapenda Provinsi Banten dengan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Menpan RB terkait rekrutmen kepegawaian yang dilakukan di satu sisi LPI mendapatkan data akurat bahwa di wilayah Samsat Metro yaitu : Samsat Cikokol, Ciputat, Ciledug, Serpong, Kelapa Dua, hampir ada 25 pegawai yang tidak jelas asal usulnya bahkan ada satu pegawai yang beralamatkan Cimahi Jawa Barat,” pungkasnya. (Andres-CNC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *