Lebak, CNC MEDIA.- Satu Keluarga harus menelan kenyataan pahit diusir dari tanah yang di tempati rumah Mereka karena perbedaan pilihan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di Kabupaten Lebak, Minggu, 24 Oktober 2021 lalu.
Selama ini, Keluarga SN tersebut tinggal di sebuah rumah yang tanah nya milik orang lain. Namun, gara-gara tidak memilih calon kepala desa yang merupakan dukungan keluarga pemilik tanah, Akhirnya SN di usir oleh tim.
Menurut SN, pemilik tanah menganggapnya tidak tahu berterima kasih karena justru memilih calon kepala desa lain. Dia dan keluarga diminta segera angkat kaki dari rumah yang berada di tanah tersebut dan segera membongkar rumah tersebut.
“Saya dan keluarga saya diusir karena beda pilihan pilkades kemarin. Saya tidak memilih calon kepala desa yang juga dukungan pemilik tanah. Setelah itu, saya disuruh membongkar Rumah saya,” ujar SN, Selasa, (09/11/2021).
Melihat kondisi Nursiah yang kebingungan saat mulai mengemas barang-barang miliknya, sejumlah warga kampung gawanta, Rt.03, Rw.03 pun berdatangan untuk membantu.
“Selain memberi bantuan tenaga, warga juga memberikan bantuan mobil bak terbuka untuk mengangkut barang-barangnya,” ujar AS ketua Rt.03 Kampung Gawanta.
SN sempat kebingungan mencari tempat tinggal setelah diusir dan rumah yang selama ini ditempatinya di bongkar. Beruntung salah seorang warga yang iba bersedia memberikan tumpangan kepada SN bersama keluarganya.
Warga setempat menyayangkan sikap pemilik Tanah yang tega mengusir SN dan Keluarganya tersebut, hanya karena berbeda pilihan saat pilkades lalu. Hingga, Rabu (10/10/2021), SN dan keluarganya masih harus menumpang di rumah warga setempat.
Untuk diketahui, pilkades di Desa Datarcae, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten, beberapa hari lalu, diikuti oleh Tiga kandidat.
Redaksi CNC MEDIA