Lebak, CNC MEDIA.- Pengurus PMII Rayon Tarbiyah Komsat STAI NH angkat bicara terkait SE (Surat Edaran) Gubernur Banten
Surat Edaran Gubernur Banten Nomor : (556/901-DISPAR-/2021) yang dianggap telat dan muncla mencle membuat kecewa masyarakat banyak yang menggantung hidupnya ditempat wisata, jangankan Pedagang dan pengelola Wisata, masyarakat yang ingin menikmati libur lebaran saja kecewa.
“Hasil Analisa kita, hampir seluruh masyarakat di Lebak Selatan kecewa karena pemerintah telat dalam mengambil keputusan,dan tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya ditempat wisata, sedangkan kekecewaan ini dirasakan bukan hanya pedagang atau pengelola wisata saja mereka yang mau berlibur lebaran saja kecewa,” ujar, Anggi selaku ketua Rayon Tarbiyah.
Selain memberi kritik, pengurusan PMII Rayon Tarbiyah juga memberi saran untuk pemerintah untuk memberlakukan sistem quota untuk setiap tempat wisata mengingat ada perekonomian masyarakat juga disana yang harus dijaga.
“Kita juga ingin mengusulkan kepada pemerintah supaya destinasi wisata dibuka secara di bersekala misalkan hanya menyediakan 200 tiket masuk, agar perekonomian masyarakat yang berdagang di wilayah wisata tidak terlalu rugi,” tandas Anggi.
Redaksi CNC MEDIA