LEBAK  

Bank Emok Bikin Resah, Agus Marsudin Waka KKPMP Mada Lebak Siap Dampingi Warga

banner 120x600

Lebak, CNC MEDIA,- Pinjaman yang mengatasnamakan BUMN Diantaranya PT. PNM (persero) / Bank Mekar sudah merambat ke desa-desa di wilayah Kabupaten Lebak, salah satunya di Kampung Kadugede Desa Mekarsari Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak.

Didominasi oleh kalangan Perempuan Muda atau emak-emak alias ibu-ibu. Mereka biasa disebut sebagai bank emok yang dikenal kejam dan memaksa seperti dept colletor saat menagih pinjaman kepada masyarakat.

Bank emok biasanya memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan bunga yang sangat tinggi. Sasaran utama mereka adalah ibu-ibu rumah tangga yang sedang berkumpul di wilayah pedesaan.

Bank Emok akan memberikan pinjaman kepada ibu-ibu di desa dengan besaran dana Dua juta hingga Tujuh Juta Rupiah,

Menurut informasi yang dihimpun awak Media CNC, Bank Emok tidak akan meminjamkan uang kepada perseorangan melainkan hanya kepada kelompok ibu-ibu.

Ketika terjadi penumpukan bunga yang harus dibayarkan maka kelompok tersebut yang akan menanggungnya secara bersama. seperti yang terjadi kepada salah satu ibu sebagai ketua kelompok mereka di paksa harus membayar uang hanya karena belum bisa bayar ke pegawai Bank Mekar,

Sehingga cara penagihan mereka teriak teriak di rumah Nasabah seperti Dept colektor, Bahkan ketua kelompoknya dianggap melarikan uang orang.

Sungguh sangat disayangkan penagihan mereka sampai malam tidak mau pulang dan mendesak untuk mencari uang bahkan sampai disuruh meminjam ke tetangga sampai mereka mengharuskan menjual Harta Benda.

Hal ini seorang ibu sebagai Ketua Kelompok mengadukan Keluhan teror pemaksaan terkait penagihan pihak Bank Emok kepada Agus Masrudin S.Pd (Waka KKPMP Mada Lebak)

Dari pengakuan ibu ibu yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, “Di rumah ada Bank Mekar menagih uang pinjaman kebetulan ibu ibu tidak ada uang malah angkat tangan, tetapi pihak Bank tidak percaya,” katanya. Rabu (4/1/2023).

“Karena pada saat yang bersamaan saya dapat informasi mendadak, kakek saya sakit parah akhirnya saya berangkat ke rumah Kakek saya ke Cibarengkok untuk menjenguk. Malah ngomongnya pihak Bank Mekar, saya dianggap melarikan uang setoran Nasabah membawa kabur,” paparnya.

“Saya kesini ke pak Agus Minta Bantuan, yang menuduh membawa kabur itu ibu Ine, bahkan secara penagihannya jikala tidak ada memaksa harus ada, bahkan disuruh minjem ke tetangga sampai diikutin, bahkan pada waktu saya dituduh melarikan uang itu Banyak saksinya,

Satu bapak saya, keluarga saya dan yang lainnya, bahkan ada ibu ibu disuruh jual kalung untuk melakukan pembayaran, cuman yang tidak senangnya saya dituduh mengambil uang Nasabah, saya mengambil uang di Mekar udah berapa tahun dan sampai saya ditunjuk jadi Ketua Kelompok tapi dengan tuduhan seperti itu saya jadi kecewa,” ungkapnya

Agus Marsudin selaku Waka KKPMP Mada Lebak mengatakan, “Saya sangat menyayangkan atas tindakan pegawai Mekar ini, apalagi notabennya anak anak berpendidikan semua, cuman sangat disayangkan faktanya di lapangan mereka lebih arogansi dari bang keliling,” katanya.

Dirinya menghimbau kepada pegawai Bank Mekar yang dianggp telah melukai hati Nasabah seharusnya ada sifat manusiawi untuk segera meminta maaf secara langsung atas tindakannya.

“Jika tidak saya akan mendampingi warga masyarakat yang merasa dirugikan dan diangap telah mencoreng nama baik nya. Begitupula ketika ada salah seorang anggota dari kelompok tersebut mengalami kendala finansial untuk membayar bunga, maka kelompok tersebut juga akan berpatungan membayarnya,” tegas Agus.

Meski memudahkan masyarakat untuk mendapatkan uang, keberadaaan Bank Emok perlu diwaspadai karena sistem penarikan uangnya yang terkesan memaksa dan meneror di waktu-waktu yang tidak tepat. seperti menagih sampai Larut Malam dan selalu menunggu jika belum mendapatkan uang. (Bejo-CNC)