LEBAK  

Warga Kampung Nelayan Binuageun Keluhkan Pemagaran Lahan DKP Banten Walau Disiapkan 3 Akses Jalan Masuk

banner 120x600

LEBAK, CNC MEDIA.- Pemagaran lahan milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten sudah berjalan beberapa hari yang lalu dan akan memberikan 3 titik akses jalan masuk menuju pemukiman penduduk, namun itu dikeluhkan warga masyarakat Kampung Nelayan RT 08 RW 03, Binuangeun, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Diketahui, sebelum pemagaran dilakukan sudah ada 3 kali sosialisasi dan sudah direncanakan relokasinya. Bangunan tidak dibongkar sebelum ada bangunan di tempat relokasi.

Dikatakan Yudi Heriawan, S.Pi, M.Si. Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, “Sebelum pemagaran sudah 3 kali sosialisasi dan sudah direncanakan relokasinya. Kalo yang bersangkutan Bapak Rudi Hartono tidak pernah hadir,” ujarnya via pesan WhatsApp, Senin (13/9/2021).

Terpisah, Muhamad Nasir, selaku Ketua RT 08 RW 03, Kampung Nelayan Binuangeun, Desa Muara, menuturkan, “Saya mendapat perintah dari pihak DKP agar mengundang masyarakat saya untuk hadir diacara sosialisasi terkait pemagaran itu, dan saya pun melaksanakan perintah, saya mengundang secara lisan kepada semua masyarakat yang mendiami lahan milik DKP. Dan sosialisasi dilaksanakan pada hari Kamis malam (26/8/2021) di Saung Riung Kampung Nelayan Binuangeun, Desa Muara. Dalam acara tersebut tidak ada masyarakat yang menolak terkait pemagaran. Yang hadir banyak, jika ada yang tidak hadir, mungkin mereka ada kesibukan lain.” katanya saat dikonfirmasi di salahsatu warung lesehan di Desa Muara.

Sementara, salahsatu warga yang mendiami lahan milik DKP Banten, Siti Yuti Yuntinah (41) merasa kurang dan mengeluh jika hanya ada 3 titik akses jalan masuk ke pemukiman penduduk Kampung Nelayan.

“Rumah/warung saya akan tertutup pagar, jika hanya ada 3 titik akses menuju masuk pemukiman penduduk, menurut saya itu kurang. Saya ingin ada jalan masuk ke rumah/warung pas didepan rumah/warung saya. Kalo tertutup pagar semuanya, bagaimana orang mau membeli dagangan saya ini, juga anak saya mau sekolah motor mau keluar masuk rumah juga susah,” katanya.

Lanjut Siti, “Saya ingin ada jalan pas depan warung saya ini agar usaha dagangan saya ini berjalan lancar,” pungkasnya.

Di lokasi pemagaran, Sairoh salahsatu pemilik warung juga mengatakan hal yang sama, bahwa ia berharap ada akses jalan masuk menuju rumahnya, namun jika tidak diberi akses jalan, dirinya hanya bisa pasrah.

“Saya maunya ada jalan masuk pas didepan warung saya ini, namun kalo tidak diberi jalan pun saya pasrah, terserah yang punya tanah saja,” ujarnya.

Redaksi CNC MEDIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *