Pandeglang, CNC MEDIA.- Beberapa Himpunan dan Organisasi melakukan Audensi dengan Perkebunan PT Persaudaraan Anak Bangsa (PAB) Jl. Nasional III No.18, Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Rabu (23/03/2022).
Audensi tersebut dilakukan beberapa Himpunan Organisasi BPPKB DPAC Kecamatan Panimbang, BPPKB DPAC Kecamatan Cigeulis, JAM-P Banten, GMC, GMT di Rumah Makan Jempol dengan perwakilan pihak JHL Group melalui anak usaha PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PAB) Perkebunan, dan pengolahan Vanili di wilayah Tanjung Lesung Banten terkait dengan keluhan masyarakat, banjir di beberapa desa sekitar.
Hadir dalam Audensi H. Kosasih, SKM. M.Si Camat Panimbang, AKP. Sugiar Ali Munandar, SH Kapolsek Panimbang beserta jajarannya sampaikan Pesan Kamtibmas guna memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada warga masyarakat.
Kepada media, Ketua Aktivis JAM-P Banten Sujana mengatakan, dari informasi masyarakat sekitar perusahaan Banjir meluap di wilayah Kecamatan Panimbang diduga sebagai dampak dari aktivitas penggundulan hutan yang dilakukan oleh perusahaan.
“Kami menduga bahwa aktivitas penggundulan hutan yang menjadi penyebab terjadinya banjir yang meluap, dan Perkebunan, pengolahan Vanili JHL Group melalui PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PAB) harus mengkaji ulang tentang Analisis Dampak Lingkungan,” terang Sujana dalam keterangan Audensi.
Ditempat yang sama Ketua BPPKB Kecamatan Panimbang mengatakan, bahwa keluhan dari masyarakat sering terjadi sebagai akibat dari Kegiatan Perusahaan melakukan penggundulan hutan yang dilakukan untuk pembangunan perhotelan.
“Aktivitas pembangunan pada sektor perhotelan yang dilakukan oleh Perkebunan, pengolahan Vanili JHL Group melalui PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PAB) menjadi hutan gundul menyebabkan air hujan tidak terserap ke tanah ketika curah hujan tinggi sehingga terjadi banjir,” ucap RDN Jaya Kusuma.
Ketua BPPKB Panimbang mengungkapkan mengenai AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) perusahaan perlu melakukan kajian mengenai dampak besar dan penting usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan.
“Yang diperlukan bagi proses pembangunan Perkebunan dan Pengolahan Vanili harus kajian mengenai dampak besar pada lingkungan sekitar,”
Terpisah, Perwakilan dari GMC (Gerakan Masyarakat Citerep) Nursamsu, mengatakan Perkebunan dan Pengolahan Vanili JHL Group melalui PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PAB) harus memperhatikan segala bentuk dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
“Adanya Perkebunan dan Pengolahan Vanili kami berharap agar pihak perusahaan perlu memperhatikan segala bentuk dampak yang ditimbulkan, sebab luapan banjir melanda desa-desa sekitar, khususnya Kampung Karet, Sukamaju, Renghas, Jalupang, Babakan Bungur, Lebak Buah dan Patikang,” tutur Nursamsu saat diwawancarai disela Audensi.
Sementara itu, belum dapat mengkonfirmasi dan mendapat Hak Jawab baik dari Jerry Hermawan Lo pemilik JHL Group, maupun pihak PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PAB). (Kasman/Red-CNC)