Lebak, CNC MEDIA.- Sering terlambatnya pembayaran upah (gaji) para pekerja Cleaning Service (CS) di RSUD Malingping oleh perusahaan outsourcing Kebersihan PT. AHM, Ketua Fraksi PPP Kabupaten Lebak, Musa Weliansyah meminta agar Gubernur Banten H Wahidin Halim segera memanggil Kadinkes, Dirut RSUD Malingping dan perusahaan outsourcing.
“Ini bukan kejadian yang pertama, sudah terlalu sering terjadinya keterlambatan pembayaran upah pekerja cleaning service bahkan sampai 3 bulan, saya menduga ada yang tidak beres dengan PT AHM,” kata Musa, Rabu (21/7/2021).
Musa Weliansyah juga memaparkan bukan hanya sering terlambat upah kerja petugas kebersihan, tetapi adanya penurunan upah yaitu Rp. 2,2 jt/bulan dari upah tahun sebelumnya yaitu Rp. 2,7jt/bulan.
“Mei, Juni, Juli mereka baru terima upah Rp. 1,6 jt alasan perusahaan dana talangan, kan lucu, harusnya perusahaan punya modal untuk membayar upah pekerja minimal 3 bulan jangan nungu dibayar pihak RSUD Malingping dong, buat apa jadi perusahaan outsourcing,” ujarnya.
Musa juga mempertanyakan adanya perbedaan perusahaan outsourcing yang MOU dengan petugas kebersihan tersebut yaitu PT AHM sementara di LPSE Provinsi Banten per Januari 2021 itu CV Ekatama Dewi Perkasa dengan nilai kontrak Rp. 1,2 M lebih.
“Saya mendapatkan informasi dan aduan dari para pekerja kebersihan yang belum terima upah hingga mereka tidak bisa bekerja karena tidak punya uang untuk membeli bensin motor, beli bensin saja sudah tidak bisa gimana memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka harus ngutang, kan kasian ditambah mereka kerap diintimidasi akan dicari siapa yg suka bocor ke dewan Musa dan ke media,” lanjutnya.
Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Musa Weliansyah menilai, tindakan ini sudah diluar batas dan merampas hak pekerja ini sudah tidak berprikemanusiaan untuk itu dirinya meminta Gubernur Banten segera turun tangan dan tidak bisa dibiarkan karena persoalan ini sudah diketahui Kadinkes Banten dan pihak RSUD Malingping harusnya mereka menegur perusahaan outsourcing atau melakukan pemutusan kerjasama.
“Melihat kondisi seperti ini saya menduga kuat ada oknum ASN yang berkopeten dilingkungan Dinkes Banten atau RSUD Malingping yang turut bermain ini,” pungkasnya.
Redaksi CNC MEDIA