PANDEGLANG, CNC MEDIA.- Berdasarkan pantauan proyek ruas jalan yang Cibaliung- Sumur, Pandeglang, Banten dikerjakan oleh PT Dian Mosesa Perkasa yang menelan anggaran 76 miliar lebih yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Prakteknya disinyalir dalam proses pengerjaan tidak berpacu terhadap spesifikasi kontruksi yang tertuang dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB). Akibatnya dalam hitungan minggu sudah kembali mengalami kerusakan.
“Pengerjaan ruas jalan itu diduga pihak rekanan menyimpang dari RAB, buktinya baru juga beberapa hari sudah kembali rusak, kalau saja pihak rekanan memperhatikan kualitas tidak mungkin belum apa-apa sudah rusak,” ucap Nasrullah saat melintas jalur itu. Senin (6/12/2021).
Dia juga berharap kepada Pemerintah yang mengglontorkan untuk proyek jalan Cibaliung-Sumur agar segera memberikan teguran keras terhadap rekanan yang mengerjakan proyek asal jadi. Sebab, apabila tidak sesuai sudah pastinya anggaran pemerintah tidak akan terserap dengan baik pada proyek jalan ini.
“Besarnya anggaran untuk proyek jalan agar dapat memberikan kualitas baik, apabila pihak satker provinsi Banten diam ketika ada proyek dalam hitungan hari sudah rusak, tentunya akan berdampak buruk hasilnya, serta bakal didapatkan pada jalan lainnya pula, karena kita tahu bahwa proyek itu saat ini masih berjalan, saya minta pengawas proyek tak main-main soal ini,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPP Perkumpulan Basar Solidaritas Rakyat (PBSR) Hadi Isron, pada kesempatan itu juga turut mengomentari hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Dian Mosesa Perkasa, Dia mengutarakan bahwa dengan adanya kerusakan pada ruas jalan, tepatnya di wilayah Pasar Cibaliung. Bukti adanya dugaan proyek itu dikerjakan asal-asalan.
“Saya minta kepada pengawas proyek jalan itu untuk memperhatikan kualitas, jangan sampai berdiam diri apalagi melakukan pembiaran terhadap proses proyek yang berdampak akan menimbulkan kerugian negara,” tegasnya. (NS-CNC)
Redaksi CNC MEDIA
