Pandeglang, CNC MEDIA.- Sejumlah Aktivis, OKP, Ormas, Lsm dan Jurnalis dari berbagai media online dan cetak turun aksi dan secara simbolis dan sekaligus menunjukan bentuk protes, keras.
Para pengunjuk rasa ketua Pokja IPB dan para pengurus menanam pohon tebu di depan pintu gerbang lokasi proyek pembangunan pabrik gula yang tergabung dalam Kelompok Kerja Investasi Pandeglang Bersatu (Pokja IPB) menggelar unjuk rasa di depan lokasi pembangunan pabrik gula di Desa Tegalpapak dan melanjutkan ke kantor, kecamatan Pagelaran, kabupaten Pandeglang provinsi Banten, Senin (19/09/2022).
Aksi dilaksanakan lantaran dugaan perusahaan yang melaksanakan pekerjaan pabrik gula tersebut seolah tidak ada kordinasi dengan pihak Desa setempat pada saat memulai pekerjaan.
Selain itu juga, Legalitas perusahaan pemenang proyek tersebut tidak mengedepankan tranparansi sehingga menjadi tanda tanya besar bagi sebagian masyarakat setempat, Siapa dan dari mana perusahaan tersebut yang mengerjakan Pabrik gula di wilayah mereka itu, dan juga tentang perizinan perusahaan pelaksana pembangunan Pabrik Gula tersebut.
Dalam orasinya, Pokja IPB melalui para oratornya menuntut agar pihak perusahaan agar jangan “Main petak umpet “, tidak adanya Ketransparanan kepada masyarakat, perdayakan pengusaha lokal dan harus membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat khususnya.
Secara simbolik dan sekaligus menunjukan bentuk protes, para pengunjuk rasa ketua Pokja IPB dan para pengurus menanam pohon tebu di depan pintu gerbang lokasi proyek pembangunan pabrik gula, setelah itu para pengunjuk rasa long march ke kantor kecamatan untuk kembali berorasi.
Lia Fadlia selaku kepala desa Tegalpapak saat di wawancarai awak media mengatakan, “Kami selaku pemdes Tegalpapak mengapresiasi dengan adanya investor hadir di desa kami karena yakin kedepan akan menyerap tenaga kerja yang banyak sesuai profesinya masing-masing dan semoga masyarakat kami hususnya bisa bekerja di perusahaan tersebut,” terangnya.
Lanjutnya, mengenai ijin dan peridzinan karena kami pejabat baru menurut informasi sudah di tempuh namun kami berharap kepada pihak perusahaan bisa sosialisasi ulang agar bisa cari solusi.
“Namun kami ada keanehan bahwa saya sudah diberi informasi soal pelaksanaan tapi sampai hari ini belum dilaksanakan dan tidak pula memberi tahukan bahwa pada kami pelaksanaannya di cansel yang akan dilaksanakan oleh PT AMAN AGRINDO TBK selaku pelaksana pembangunan,” pungkasnya.
Di tempat yang berbeda, Subro Mulisi selaku Camat Pagelaran menyambut para pengunjuk rasa bersama dengan jajaran TNI dan POLRI Kapolsek Pagelaran AKP Rahya Nurcahyana turut mengawal dalam pelaksanaan aksi tersebut.
Subro mengatakan, bahwa dirinya terlambat datang ke kecamatan Pagelaran karena begitu dirinya menjabat di kecamatan Pagelaran selaku Camat semuanya sudah selesai baik MOU dan perizinan ataupun yang lainnya sudah selesai.
“Saya terlambat datang ke kecamatan Pagelaran, karena semuanya sudah selesai baik itu MOU dan Perizinan nya juga katanya sudah selesai ” ujar Subro.
Adapun untuk tuntutan yang disampaikan oleh para pengunjuk rasa, itu juga merupakan PR bagi dirinya selaku Camat di Pagelaran.
Bukan hanya itu saja, Legalitas perusahaan pemenang proyek tersebut juga masih menjadi tanda tanya besar bagi sebagian masyarakat setempat, siapa dan dari mana perusahaan yang mengerjakan Pabrik gula di wilayah mereka itu, dan juga tentang perizinan perusahaan pelaksana pembangunan Pabrik Gula tersebut. (NS-CNC)