Kab Serang, CNC MEDIA.- Warga digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di tengah perkebunan, kawasan Petir, Kabupaten Serang, Banten. Kerangka itu sudah dalam keadaan terpisah antara tengkorak kepala, kaki, tangan dan badan.
Informasi yang dihimpun, kerangka pertama kali ditemukan warga pada pukul 10.00 WIB. Saksi bernama Rohaedi awalnya diminta untuk membersihkan kebun milik majikan. Sudah sejak lima hari lalu di kebun itu muncul bau menyengat, Senin (1/11/2021).
Ia yang tak berani, lantas mengajak warga lain untuk mengecek. Mereka mendatangi lokasi sumber bau dan malah menemukan kerangka manusia lengkap dengan pakaiannya.
Karena kaget, keduanya langsung melapor ke warga. Untungnya, ada petugas dari Polsek Petir sedang patroli dan melaporkan temuan ini ke anggota lain.
Penemuan kerangka manusia ini langsung dilaporkan kepada pengurus RT setempat. Kabar temuan mayat itu pun dengan cepat menyebar dan mengundang masyarakat untuk datang ke lokasi.
Kerumunan warga, membuat Kapolsek Petir bersama anggotanya yang tengah melakukan patroli paska pilkades membuatnya curiga.
“Waktu patroli, saya lihat ada kerumunan warga. Khawatir ada peristiwa keributan, saya datangi dan ternyata ada penemuan mayat,” kata Kapolsek.
Kapolsek Petir AKP Nurdin mengatakan, dirinya langsung menghubungi personil reskrim untuk melakukan pengamanan lokasi. Petugas Reskrim Polres Serang dan Polsek Petir yang tiba di lokasi langsung mengamankan TKP.
“Saat kita cek ke lokasi ditemukan kerangka manusia yang sudah terpisah, mulai dari kepala, gigi bawah, dua tangan, 1 kaki dan badan,” ungkapnya.
Nurdin menjelaskan, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penemuan kerangka mayat tersebut, dan berkoordinasi dengan Polres Serang.
“Kerangka mayat. Polres sudah mengevakuasi ke RS Dradjat Prawiranegara,” kata Kasat Reskrim Polres Serang David Adhi Kusuma, Senin (1/11/2021).
Menurut Adhi, pihaknya belum bisa memastikan jenis kelamin kerangka dan apakah korban pembunuhan. Perlu ada identifikasi lebih lanjut karena mayat itu tinggal kerangka.
“Nanti, kita koordinasi dengan dokter forensik yang bisa memastikan,” ujar Adhi.
Redaksi CNC MEDIA