Lebak, CNC MEDIA.- Pembangunan JUT (Jalan Usaha Tani) Drainase dan Tembok Penahan Tanah (TPT) tepatnya di Kampung Jalupang 4 Desa Keusik Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Banten diduga dikeluhkan warga pemilik lahan di sekitar lokasi pembangunannya, pasalnya terdapat beberapa warga yang mengaku tidak diajak musyawarah dan tak tau menau soal pembangunan JUT tersebut. Hal ini dikatakan salah satu warga pada awak media pada Kamis (15/09/2022).
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya tersebut, dirinya mengatakan bahwa yang dia tau terkait pembangunan itu adalah untuk jalan menuju pemakaman berdasarkan jawaban yang didapat olehnya saat dirinya menanyakan pada petugas Desa yang berada di lokasi pada waktu pembangunan sedang berlangsung beberapa waktu yang lalu.
“Kami selaku pemilik lahan di areal pembangunan JUT Drainase dan Tembok Penahan Tanah (TPT) sama sekali tidak diajak musyawarah oleh TPK ataupun pihak Desa Keusik, bahkan lahan saya yang terlintasi oleh proyek pembangunan JUT dan TPT itu hanya dibangun sebelah kanannya saja yang berbatasan dengan lahan warga lain, sedangkan lahan sebelah kiri yang berada tepat di pinggir lahan milik saya dibiarkan begitu saja tidak dibangun atau dipondasi,” terangnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh warga yang enggan disebutkan namanya, bahwa pembangunan JUT Drainase dan TPT, “Saya membenarkan pak, jika proyek ini asal asalan, lihat saja pasangan matrial batunya di bawahnya cuma diamparkan begitu saja tanpa di gali, tidak ada kompensasi bagi warga pemilik lahan yang terdampak, bahkan tidak ada musyawarah dengan pemilik lahan yang terlintas proyek tersebut,” jelasnya.
Dia pun menambahkan, jika papan informasi proyek ini, baru dipasang beberapa hari yang lalu, padahal proyek pembangunan JUT Drainase itu telah berjalan kurang lebih 2 minggu tapi papan informasi proyek pembangunan JUT dan TPT itu baru terpasang, itu pun yang saya dengar, setelah ada teguran dari rekan-rekan media.
“Saya sempat mempertanyakan pada TPK dan orang Desa nya saat di lokasi terkait usulan warga pemilik lahan yang terdampak oleh pembangunan saluran ini, cuma kata mereka gak ada anggaran untuk itu, mereka bilang itu bantuan hibah,” tutupnya.
Sementara itu, awak media masih terus menggali keterangan serta menghimpun informasi terkait keluhan warga tersebut untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari Ketua TPK.
Ketika awak media meminta keterangan terkait komplain warga terkait TPT ke TPK melalui Saluran WhatsApp tak menjawab dan selalu Kepala Desa yang menjawab.
“Iya kang betul draenase 167 kalau gak salah bahkan itu belum selesai, untuk pemasangan TPT gak ada di RAB, TPT nya yang dipasang di sawah untuk di balong sebelah saya pasangan 10 meter, intinya dari RABnya gak ada,” ungkapnya. (Jae-CNC)