PEKERJAAN PENGURUGAN TANAH MERAH DI PANIMBANG TIMBULKAN DEBU DAN LICIN

banner 120x600

Pandeglang, CNC MEDIA.- Dengan adanya pekerjaan pengurugan tanah merah tepatnya di pinggir jalan raya Panimbang Citeureup, menimbulkan berdebu dan dikeluhkan oleh pengguna jalan seperti roda dua.

Debu yang berserakan terbawa angin saat di lintasi kendaraan roda empat dan roda enam. Debu tanah merah sangat mengganggu bagi warga masyarakat setempat pengguna jalan roda dua. Dan perlunya adanya rambu rambu di depan lokasi pengurugan tanah merah tersebut yang di lokasi kp SOLODENGEN desa Panimbang jaya Kecamatan Panimbang.

Agus salah satu pekerja PT Waskita, di lokasi pengurugan tanah merah tersebut, telah menghimbau langsung demi ketertiban dan menjaga kebersihan dan antisipasi sebelum terjadi kecelakaan akibat adanya dampak dari pekerjaan pengurugan tanah merah tersebut,

Heri Ruswadi selaku ketua pengurus Bidang hukum ham Gerakan Indonesia Bersatu (GIB) korwil Banten, pada hari Senin tanggal 18 Juli 2022, langsung turun ke lokasi pekerjaan pengurugan tanah merah yang ada di Kp Solodengen, desa Panimbang Jaya.

Heri Ruswadi ketua BHH GIB korwil Banten, menemui Agus selaku pekerja dari PT Waskita, memberikan himbauan dan arahan kepada Agus, bahwa pekerjaan pengurugan tanah merah yang persisi sisi jalan ini jelas menimbulkan kotoran debu tanah merah yang berserakan di jalan.

“Ini harus secepatnya antisipasi penanganan kebersihannya, dan di pasang rambu rambu, serta penerangan di malam hari, agar tidak menimbulkan rawan kecelakaan,” ucap Heri Ruswadi.

Menurut keterangan Agus, yang disampaikan ke awak media mengatakan bahwa dirinya sudah menyediakan baleho yang sampai saat ini masih di percetakan

“Saya akan menyiapkan alat keamanan kerja, berupa topi helm, rompi, dan sepatu bot. Dan mengenai masalah tanah merah yang berserakan nanti akan saya segera bersihkan dengan sapu lidi. Dan akan semprot dengan air apa bila pekerjaannya sudah selesai, untuk penerangan saya akan pasang di malam hari. Mungkin hari Selasa besok saya siapkan,” tutup Agus, selaku pekerja PT WASKITA. (Red-CNC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *