LEBAK, CNC MEDIA – Sejak berdiri pada tahun 2014, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Hidayah Pasir Buntu di Desa Karangpamidangan, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak terus bertahan dan melayani pendidikan bagi anak-anak di daerah pelosok, meski dalam berbagai keterbatasan.
Madrasah yang awalnya berstatus lembaga pendidikan Diniyah, kemudian dikembangkan menjadi MI dan MTs secara administratif berlindung di bawah MI dan MTs Nurul Hidayah Ciwalang, sebagai induk kelembagaan.
Gedung pertama madrasah ini dibangun melalui bantuan dari program PNPM Mandiri pada tahun 2014. Sejak saat itu, belum ada lagi dukungan infrastruktur tambahan. Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap kelengkapan fasilitas dan kenyamanan proses belajar-mengajar.
“Kami sangat kesulitan dalam menyediakan buku pelajaran dan buku referensi. Karena jumlah siswa sedikit, dana BOS yang kami terima pun kecil. Sebagian besar habis untuk membayar guru dan kebutuhan operasional lain,” ujar Ahen, S.Pd.I, pengurus sekaligus pengelola Madrasah Nurul Hidayah Pasir Buntu. Kamis (17/7/2025).
Ahen menegaskan bahwa madrasah ini berdiri atas semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat setempat terhadap pendidikan anak-anak, khususnya pendidikan berbasis keagamaan.
“Kami berharap ada pihak yang mau menyumbangkan buku, mobiler, bahkan bantuan rehabilitasi bangunan. Baik dari lembaga pemerintah, organisasi sosial, maupun masyarakat umum yang peduli terhadap pendidikan dasar. Madrasah ini adalah harapan bagi anak-anak di desa kami,” imbuhnya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan minimum madrasah, pihak pengelola terus mengajukan proposal bantuan dan berharap perhatian serius dari pemangku kebijakan, agar proses belajar dapat berjalan lebih layak dan mendukung masa depan generasi muda di pelosok daerah. (Red-CNC)
















