Banten, CNC MEDIA.- Aktivis Laskar Pasundan Indonesia (LPI) mendesak agar Pemprov Banten dalam hal ini Disnakertrans Provinsi Banten, memperbaiki sistem pengawasan rekrutmen pekerja pabrik.
Hal ini dikarenakan, ada dugaan bahwa untuk bisa bekerja di pabrik di wilayah Balaraja dan Cikupa, harus bayar pakai duit.
Hal ini disampaikan Ketua Umum LPI, Rohmat Hidayat, menanggapi masalah pungli untuk bisa bekerja di pabrik dengan modus bayar duit administrasi. Sabtu (6/5/2023).
“Sebagaimana diketahui, sebagian besar pekerja di pabrik berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sehingga mereka memilih bekerja di pabrik demi mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,” ungkapnya.
Rohmat menilai, adanya praktik harus bayar pakai duit jika ingin bekerja di pabrik, jelas membebani para calon karyawan yang notabene sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
“Kita semua tahu bahwa upah yang diterima oleh para pekerja pabrik mungkin ada yang hanya cukup untuk bertahan hidup,” katanya.
Untuk itu kata Rohmat, pihaknya mendesak agar Disnakertrans Provinsi Banten segera mengkaji kembali sistem pengawasan rekrutmen pekerja pabrik.
“Kami menilai sistem pengawasan Disnakertrans Provinsi Banten harus diperbaiki. Karena, masalah seperti ini (pungli) kami menduga sudah berlangsung lama,” tegasnya.
Rohmat menegaskan, pihak Disnakertrans Provinsi Banten harus segera bertindak. Karena jika praktik ini terus berlangsung, maka bisa berdampak pada meningkatnya pengangguran di Banten.
Sebab menurutnya, jika untuk bekerja di pabrik harus pakai duit, maka harapan masyarakat Banten untuk bisa bekerja menjadi sirna.
Karena, faktornya mereka tidak punya duit untuk bisa lolos dan bekerja di pabrik yang ada di Banten.
“Mereka mau bekerja di pabrik itu buat cari duit, bukan untuk mengeluarkan duit,” ucapnya.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Dongkol ini, mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperjuangkan agar persoalan ini tidak terjadi lagi kedepan dan pihak Lpi pun menyatakan sikap tegas jika Disnakertrans tidak mengindahkan keluhan masyarakat saya pastikan Kami akan lakukan AKSI.
Dan menduga keras bahwa jangan jangan ada main mata antara pihak Disnakertrans dengan pihak Perusahaan. (Red-CNC)