KKM Mahasiswa UNTIRTA Semester -7 Lakukan Sosialisasi Edukasi Pupuk Organik kepada Masyarakat Katumbiri Cigeulis

banner 120x600

Pandeglang, CNC MEDIA.- Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) semester -7 Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Lakukan Sosialisasi pentingnya pupuk organik, bagi pertanian serta tanaman hias Rumahan kepada Masyarakat katumbiri Desa Katumbiri, Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang-Banten, Sabtu (06/08/2022).

Anam selaku Ketua Kelompok KKM semester 7 Untirta mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan semata-mata untuk memberikan edukasi terhadap Masyarakat dalam menggunakan bahan pupuk Organik.

“Tujuan sosialisasi ini agar masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan pupuk kimia karena pupuk kimia ini merusak unsur hara yang ada di dalam tanah dan bahaya juga terhadap tubuh manusia yang mengkonsumsi tanaman tersebut,” paparnya.

Lanjutnya,”Kami ingin turut serta Mencerdaskan Kehidupan Bangsa merubah mineset masyarakat yang ingin selalu instan dalam melakukan segala pekerjaan yang mereka lakukan, kami juga berharap kepada stake holder (Unsur Pemerintah) untuk terus memperhatikan Masyarakat tani agar pertanian kita bisa mandiri dalam semua bidang, sesuai yang diharapkan oleh Mentri Tani (Mentan) dan Presiden,” jelasnya.

Agus Rochmat SSi M,Farm selaku dosen dari Untirta Pada kesempatan ini sebagai narasumber pada sosialisasi edukasi kepada masyarakat mengatakan, bahwa pupuk merupakan suatu bahan yang sangat di butuhkan juga tentunya yang mengandung unsur nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman, selain itu bertujuan menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil produksi pada tanaman.

“Pupuk Organik pupuk yang terbuat dari bahan bahan limbah Rumahtangga di padukan dengan kimia aktif, EM4, bisa menghasilkan pupuk cair organik hasil dari proses pembuatan rekayasa/Permentasi melalui proses rekayasa kimiawi, sedangkan pupuk Organik pupuk ini yang terbuat dari bahan-bahan alami, bahan organik, dari limbah dapur,” jelasnya.

Begitu juga dengan dampak pupuk organik menurut Agus, dapat membunuh mikro organisme yang ada dalam tanah, mengubah PH tanah, jadi meningkat subur juga bisa meningkatkan keseimbangan unsur hara dalam tanah, sekalipun pada tanaman kering sejenis angrek juga bisa menghambat penyerapan zat bakteri yang merugikan terhadap akar, tanaman sehingga tidak menimbulkan penyakit bagi tanaman itu sendiri, resisten terhadap hama penyakit, dan kesehatan bisa diminimalisir.

“Dan hasil POC kami Sudah uji leb di IPB Bogor agar dapat kelayakan untuk di gunakan secara umum bahwa hasil permentasi ini sudah bagus untuk dikembangkan ke masyarakat Katumbiri Cigeulis khususnya,” pungkasnya.

Sementara Iip Sutisna S.Pd selaku Sekdes Katumbiri sangat mendukung apa yang dilakukan oleh mahasiswa yang tengah KKM itu, karena menurutnya kegiatan sosialisasi pertanian dengan memberikan pemahaman baik-buruknya pnggunaan pupuk terhadap tanaman ini sangat membantu warga di desanya dan siap membantu.

H deden selaku anggota Kelompok Tani Desa Katumbiri, Kecamatan Cigeulis Pandeglang, berpandangan bahwa penggunaan pupuk Organik, karena hasil pertaniannya saat masih banyak yang belum memahami menggunakan pupuk organik, tetapi saat ini ia bersama petani lainnya berupaya mengolah dan menggunakan pupuk organik, semoga terlihat hasil pertanian dan makin meningkat.

“Kami berterimakasih atas penyuluhan pupuk organik baik dalam pengelolaannya walau lumayan memakan waktu yang lamanyya sampai 15 hari, harapan kami pupuk organik untuk semua bukan hanya untuk kelompok tani saja kami ini mengucapkan banyak terimakasih atas tatacara perlengkapan alat pembuat pupuk organik,” ujarnya. (NS-CNC)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *