LEBAK  

Ketua PW GNPK-RI Banten Soroti Pembangunan TPI Binuangeun yang Terkesan Kurang Pengawasan dan Diduga Asal Jadi

banner 120x600

Lebak, CNC MEDIA.- Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Binuangeun Desa Muara Kecamatan Wanasalam diduga asal jadi, pasalnya aktivis Lebak Selatan (Baksel), temukan kejanggalan pada pembangunan tersebut.

Eman Sudarmanto, Ketua PW GNPK-RI Banten, menuturkan menemukan kejanggalan-kejanggalan pada pembangunan TPI Binuangeun.

“Kita temukan beberapa tiang bangunan sudah keropos atau terkelupas, ini jelas berbahaya karena merupakan tiang penyangga bangunan,” ujarnya, Selasa (23/11/2021).

Pihaknya pun menyebutkan, ketika meninjau pengerjaan, Safety dan Prokes pekerja tidak digunakan.

“Ini proyek Provinsi yang nilainya miliaran lho, tapi kenapa kami lihat tidak ada safety dan peralatan Prokes pada tempat dan pekerja,” tambahnya.

Terakhir, Eman mempertanyakan pengawasan baik dari Konsultan maupun dinas terkait, karena adanya pembiaran pada perihal diatas.

“Ini kan ada Konsultan, ada juga pengawasan dari dinas, tapi ko bisa terjadi demikian, seperti ada pembiaran. Kurang pengawasan atau memang ga diawasi,?” Ungkapnya.

Diketahui dari papan informasi yang terpampang, pekerjaan tersebut merupakan pembangunan TPI dengan nilai Rp 1.010.466.000 yang bersumber dari DAK APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten yang dikerjakan oleh PT Rahandika Nusa Perkasa dan Konsultan PT Konsep Desain Konsulindo.

Paket lainnya di tempat yang sama, pengerjaan Revitalisasi TPI kios/ruko Pelabuhan Perikanan Binuangeun, dengan anggaran Rp 448.451.000 dengan sumber dana APBD DKP Provinsi Banten, penyedia jasa CV Salam Mahaka Karya dengan Konsultan CV Nadia Karya Persada.

Awak media pun sempat mencari perwakilan pihak perusahaan di lokasi untuk dikonfirmasi, namun tidak bertemu.

Redaksi CNC MEDIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *