Diduga Bohongi Publik Pekerjaan JUT Unggulan Desa Pasirloa Di Anggap 100% Selesai, Aktivis FPR Angkat Bicara

banner 120x600

Pandeglang, CNC MEDIA.- Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Kelompok Tani Unggulan Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Banten, tahun anggaran 2021 saat ini dalam kondisi memprihatinkan.

Urugan badan jalan atau material batu kali dan scrop yang harusnya mencapai 1000 meter, terlihat tidak tercapai hanya baru terpasang kurang lebih 600 meter.

Anggota Aktivis Front Pembela Rakyat Kabupaten Pandeglang (FPR) Aan Andrian, kepada wartawan pada Senin 03 Januari 2022 mengatakan, kondisi JUT yang dikerjakan Kelompok Tani Unggulan Desa Pasirloa sampai saat ini Belum bisa di manfaatkan oleh para petani.

Pasalnya, urugan badan jalan tersebut hanya dikerjakan dikisaran 600 meter. Dimana seharusnya, menurut Aan, timbunan material sesuai RAB dan hanya dikerjakan baru 50%.
Anggaran yang menelan anggaran Rp.190 juta itu, kata Aan, juga tecatat 90 hari kalender kerja namun sampai saat ini sudah lewat tahun anggaran harusnya selesai di tahun 2021 di bulan Desember dan peng SPJ an juga harus selesai.

“Pada pekerjaan itu pihak Kelompok Tani Unggulan diduga telah bohongi publik lucunya, pekerjaan belum selesai sudah dilakukan pemadatan (stum), sedangkan hal ini tidak ada gunanya sama sekali,” ungkap Aan.

Dijelaskannya, satu plat deker yang saat ini tidak bermanfaat itu berada di jalur sawah, tanpa disertai urugan badan jalan.

“Sangat lucu kondisi jalan yang belum selesai sudah dilakukan pemadatan/penyetuman ini sama sekali tidak ada gunanya,” ujar Aan.

Ia berharap dinas terkait segera menyikapi kondisi tersebut, agar jalan yang yang sangat dibutuhkan oleh para petani ini, pembangunannya bisa kembali dikerjakan, serta bermanfaat bagi petani.

“Kalau SDKP terkait tidak mau menyikapi, saya meminta penegak hukum untuk turun memeriksa hasil pekerjaan Kelompok Tani Unggulan” ungkap Aan.

Dihubungi terpisah, pihak penanggung jawab pekerjaan Jalan Usaha Tani Kelompok Unggulan, H.Arbin, kepada wartawan mengakui kalau pekerjaan tersebut tidak selesai sesuai volume.

Menurut H Arbin, terkait hal itu ia telah melakukan koordinasi dengan Korluh (Kordinator Penyuluh) kecamatan Sindangresmi, menurutnya pihak Korluh juga tau kondisi pembangunan JUT Kelompok Tani Unggulan tidak selesai Namun menurutnya itu tidak apa yang penting di selesaikan dan peng SPJ an juga bisa dilakukan siasati.

“Saya akui pekerjaanya belum selesai, namun saya akan bertanggung jawab akan menyelesaikanya dan sekarang juga masih ada pekerja yang mengangkut bahan material secara dilansir karena kondisi cuaca saat ini musim hujan pengiriman matrial tidak bisa masuk ke titik lokasi,” kilahnya.

Ditanya soal penyetuman/pemadatan yang seharusnya dilakukan setelah pekerjaan pemasangan batu kali dan batu scrop 100% selesai baru dilakukan pemadatan pake alat berat (stum), sementara pekerjaan tersebut belum bisa dipastikan kapan selesainya karna kurangnya bahan matrial dan volume yang masih 500 meter belum dikasih batu belah dan scrop. (NS-CNC)

Redaksi CNC MEDIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *