Pandeglang, CNC MEDIA.- Giat cepat tanggap darurat bencana alam banjir setinggi 20cm hingga 190 cm yang merendam ratusan rumah dan juga puluhan hektar areal pesawahan yang siap panen disebabkan luapan air sungai Citerep, Selasa (1/3/2022).
TNI-POLRI dibantu Tagana PMI juga aparatur pemerintah setempat turun langsung tinjau masyarakat di lokasi yang terendam di beberapa wilayah kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, AKP Sugiar Ali Munandar SH nekat terendam bersama warga saat evakuasi korban.
Begini ungkap, AKP Sugiar Ali Munandar .SH kepada awak media di Desa Citerep, Giat cepat ini alhamdulillah dapat membantu masyarakat korban bencana alam banjir yang merendam beberapa wilayah di kabupaten Pandeglang khususnya di wilayah hukum Polsek Panimbang.
“Adapun penyebab banjir di Desa Citerep ini di sebabkan beberapa jam hujan di sertai angin kencang yang terjadi Senin malam sehingga meluapnya sungai Citerep yang juga merendam ratusan rumah warga dan puluhan areal pesawahan juga pabrik pengelolaan kayu milik warga kerugian di taksir Puluhan hingga Ratusan Juta Rupiah,” ujarnya.
Kapolsek juga menjelaskan berdasarkan monitoring anggota di titik-titik lokasi rawan banjir dan juga hasil komunikasi dengan Muspika Kecamatan Panimbang debit air tidak begitu lama merendam hanya beberapa jam saja.
“Meski demikian kami mohon kepada masyarakat agar tetap tenang jaga kesehata tetap terapkan protokol kesehatan standar Covid-19 dan selalu berkoordinasi baik dengan Tim TAGANA juga relawan yang ada di lokasi ,” tuturnya.
Oman selaku kepala Desa Citerep di tempat yang sama menambahkan kepada awak media, Ada sekitar 700 Kepala Keluarga yang rumahnya terendam dan di antaranya ada yang sempat terisolasi akibat tingginya Air luapan sungai Citerep juga sungai Ciheru yang ada di Desa kami
Roni selaku warga pemilik pabrik kayu di tempat berbeda kepada awak media, Banjir kali ini sedikit berbeda dari biasanya Air mulai naik mulai Selasa 01 Maret 2022 pukul 05:00 Sehingga kami tidak sempat menyelamatkan potongan kayu yang hanyut terbawa arus hingga menyebabkan kerugian sekitar 45 Juta Rupiah .
“Harapannya, Kami hanya berharap adanya perhatian Pemerintah daerah baik pusat terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam kali ini,” harapnya. (N/R-CNC)