Jakarta, CNC MEDIA.- Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. berdasarkan kriteria MABIMS.
Menag Yaqut mengumumkan ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada di -0 derajat 20,2 menit sampai dengan 0 derajat 52,09 menit dan sudut elongasi 2 derajat 14,78 menit hingga 2,41,84 menit.
“Oleh karena itu, berdasarkan hisab posisi hilal di beberapa titik di Indonsia posisi hilal sudah berada di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS baru. Sidang isbat secara mufakat menetapkan bahwa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa 12 Maret 2024 M,” kata Yaqut Cholil Qoumas dalam tayangan YouTube Kemenag, Minggu (10/3/2024) malam.
Kriteria visibilitas hilal ini berdasarkan kriteria baru MABIMS yaitu posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yaitu 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.
Sebagai informasi, Kemenag menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan 1445 H pada Minggu (10/3/2024).
Sidang isbat penetapan awal Ramadan ini digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Tim Hisab dan Rukyat Kemenag menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan melalui tiga tahap, seperti dikutip dari kemenag.go.id.
Tahap pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H mulai pukul 17.00 WIB.
“Sesi ini terbuka untuk umum dan akan disiarkan secara live di Channel Youtube Bimas Islam,” ujar Adib, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag.
Kemudian, sidang isbat penetapan awal Ramadan digelar secara tertutup setelah salat Maghrib.
Tahap ketiga yaitu konferensi pers hasil sidang isbat Ramadan 1445 H.
“Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag,” katanya.
Sebelumnya, pemantauan hilal awal Ramadan 1445 H diadakan di 134 titik di seluruh Indonesia.
Pemantauan ini dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.
Agenda ini melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, para duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya. (Red-CNC)