Wanasalam, CNC MEDIA.- Satu unit jembatan bambu yang menghubungkan Desa Karangpamidangan dan Desa Cikadongdong saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Kerusakan yang terjadi pada lantai jembatan yang terbuat sekadarnya dari bambu membuat warga kesulitan melintas. Sementara jembatan tersebut merupakan akses utama transfortasi warga di kedua desa tersebut.
Jembatan bambu ini juga sebagai jembatan penghubung perbatasan dua kecamatan dan kabupaten yang berbeda, Desa Karangpamidangan di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak dan Desa Cikadongdong, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.
Diungkapkan Ahen salah satu warga Desa Karangpamidangan yang sering melintasi jembatan gantung tersebut menyebutkan kondisi jembatan sudah mengalami kerusakan parah. Kondisi seperti ini memang sudah berlangsung lama. Namun hingga kini jembatan tersebut belum ada perhatian dari Pemerintah untuk segera memperbaiki atau membangun jembatan ini.
Jembatan bambu yang panjangnya sekitar 30 meter ini tepatnya di Kp Cukangpeunghas Desa Karangpamidangan nyaris tidak bisa dilalui, Apalagi setelah di terjang banjir pada Jum’at sore (1/5/2020).
“Jembatan tersebut merupakan akses vital warga Kp Cukangpeunghas dan Kolelet Desa Cikadongdong,” kata Ahen.
Selama ini sudah menelan banyak korban yang jatuh dari jembatan itu, pada tahun 2016 Kepala Desa pernah mengukur volume jembatan itu untuk di ajukan ke kabupaten namun hasilnya nihil.
Tahun 2018 juga pernah di periksa oleh orang Dinas Bina Marga, namun sampai sekarang tidak ada relisasinya dan masih saja jembatan bambu yg setelah ada banjir masyarakat selalu bergoyong royong merenovasi dengan seadanya.
Untuk banjir kali ini di bilang belum seberapa di banding tahun-tahun sebelumnya. Harapan dari masyarakat adalah pihak dari pemerintah memperhatikan dan segera merehab jembatan ini 100%. Karena kesejahteraan ekonomi masyarakat sangat tergantung dari insfrastruktur yang baik dan layak.
Redaksi CNC MEDIA.