Cerita Dua Nenek Lansia Asal Kec Wanasalam “Teror Gerombolan menciptakan keresahan di tengah masyarakat”

banner 120x600

Penulis: Jamaludin (Bejo)
Jurnalis CNC MEDIA

Cerita Dua orang Nenek Lansia, pada saat masuknya Gerombolan pada Tahun 1952. Dua lansia yang berumur 90 tahun ini menceritakan kisah Kelam di Balik mencekamnya para Gerombolan sadis yang menghanguskan rumahnya dan pemukiman warga dengan cara dibakar.

Kisah itu masih teringat Jelas, di benak seorang nenek Lansia yang sudah renta dan berumur hampir satu abad, tetapi dia tidak pernah melupakan tragedi Zaman Gerombolan sebuah masa mencekam yang pernah terjadi di Jawa Barat Banten.

Apalagi di saat para Gerombolan membakar rumahnya pada dini hari yang menghanguskan persediaan makanan pada waktu itu, pada saat itu suasana mencekam warga Ketakutan melarikan diri masuk ke hutan saat para gerombolan masuk ke kampung, demi menyelamatkan diri dan keluarganya.

Mak Saemah (90) salah satu saksi yang masih Hidup pada saat dirinya dan suaminya beserta anak perempuannya yang masih kecil mendapat tekanan mental dari para Gerombolan tersebut, ketika Gerombolan hendak membakar rumahnya ia sempat mengambil anak perempuannya yang masih kecil beserta suaminya melarikan diri masuk ke hutan.

“Saya beserta suami dan satu anak saya perempuan yang masih kecil, kami menyelamatkan diri masuk ke Hutan yang kami bawa hanya tas berisi nasi yang sudah di siapkan ketika para Gerombolan datang membakar rumah kami dan yang lainnya, satu kampung di bakar padi beras pakaian tidak bisa di selamatkan,” katanya.

Mak Sarinah, menceritakan dirinya pada waktu gerombolan datang ke kampungnya, dirinya pada waktu itu masih berumur 12 tahun, ibunya menyembunyikan dirinya dengan menutup memakai keramba Ayam supaya tidak terlihat oleh para Gerombolan tersebut.

“Pada waktu itu saya masih kecil tapi kedua orang tua menyembunyikan saya menutup pakai tempat penutup ayam supaya para Gerombolan tidak membawanya,” ujarnya.

Kedua Nenek Lansia masih mengingat betul Peristiwa yang sangat mencekam, Para Gerilyawan DI/TII yang kerap disebut Gerombolan dengan menciptakan keresahan di tengah masyarakat walaupun umur mak Emah hampir satu abad, tetapi di benaknya tidak sama sekali terlupakan kisah tersebut.

Sampai cerita ini diterbitkan kisah kelam sang nenek dan kejamnya para Gerombolan yang menjarah perkampungan pada Waktu itu.
Supaya kita tidak pernah melupakan kisah para orang tua, yang dengan susah payah ikut berjuang menyelamatkan anak anaknya dari para Gerombolan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *