MALINGPING, CNC MEDIA.- Barang rongsokan memang identik dengan hal-hal yang kotor, kumuh dan cenderung termajinalkan.
Posisinya yang memang terlihat remeh, membuat benda-benda bekas pakai yang terbuang itu ibarat sesuatu yang patut dimusnahkan. Padahal, ada banyak sisi positif yang bisa diambil dari banyaknya barang rongsokan tersebut.
Siapa bilang barang rongsokan tidak membawa manfaat?
Bagi kaum berduit, hal tersebut bisa jadi benar. Namun bagi
mereka yang peduli dan mau memanfaatkan, ada banyak
celah keuntungan yang dapat dinikmati.
Beberapa contohnya adalah memberikan peluang kerja kepada orang lain sebagai pemulung, serta adanya lahan bisnis yang menjual kembali barang rongsokan tersebut.
Bisa dibilang, barang rongsokan mungkin tidak berharga di mata orang-orang kaya yang notabene lebih mampu secara ekonomi.
Namun, keberadaan benda tersebut ibarat ’emas’ bagi mereka yang membutuhkan.
Fenomena ini menciptakan sebuah peluang brilian bagi seorang pria bernama Aji yang sudah 15 tahun bergelut di bidang bisnis barang rongsokan atau barang bekas ini.
“Barang rongsokan kini tak lagi identik dengan sesuatu yang kotor, sampah yang menjijikkan atau setumpuk besi berkarat” ujar Aji sambil memilah-milah jenis barang bekas yang akan di bawa ke pabrik untuk di lebur dijadikan biji Plastik di tempat kediamannya di Desa Sumberwaras Kecamatan Malingping.
Meski hanya berupa sampah, rongsokan dengan bahan berupa plastik, kertas, besi, karet, almunium hingga tembaga ternyata masih memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Beberapa diantaranya barang- barang tersebut dapat dilebur sehingga dapat diproses menjadi material baru kembali.
“Oleh karenanya bisnis seperti ini bisa cukup menjanjikan jika dijalankan dengan benar”, lanjut Aji.
Redaksi CNC MEDIA.