Namlea, CNC MEDIA.- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Namlea Menggelar Aksi Demonstrans di depan kantor Dewan Pimpan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru (Kab-Buru), datang untuk menagih janji politik terkait pembukaan lokasi Tambang Gunung Botak (GB).
Aksi yang dilakukan, bertempat di depan Kantor Dprd Kabupaten Buru, Jumat(17/09/2021) HMI Cabang Namlea mendesak Pimpinan DPRD dan 25 Anggota DPRD, yang akan berlangsung seharusnya sudah membentuk panitia Pertambangan untuk membuka Tambang Gunung Botak (GB) untuk di kelola masyarakat Adat.
Salah satu Kader HMI Cabang Namlea Mursalim Souwakil yang akrab di sapa dengan nama (Mursal) dalam aksinya di depan Kantor Dprd Buru dalam orasinya tersebut mengatakan, Tambang Gunung Botak, merupakan harapan baru untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Buru.
selain itu, mereka meminta kepada Bupati Buru Ramli Ibrahim Umasugi, untuk segerah memberi izin Pertambangan Rakyat berdasarkan Undang-unsang (UU) Nomor Empat (4) Tahun 2009 tentang pertambangan Mineral dan Batu Bara.
“Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Namlea Indirman M. Souwakil, yang akrab di panggil dengan sebutan Abang Man menambahkan bahwa, untuk mengatas namakan Masyarakat Adat, 24 suku marga yang mendiami Pulau Buru, HMI Cabang Namlea meminta kepada Pimpinan DPRD dan 25 Anggota Dprd untuk mengalihkan Tambang Gunung Botak (GB) dan segerah membentuk Panitia Pertambangan sebagai Tambang Rakyat,” pungkasnya.
Diketahui, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Namlea Indirman M. Souwakil (Man) sangat kecewa dengan ketidakberadaan Pimpinan Dprd dan 25 Anggota Dprd untuk menanggapi daripada aspirasi mereka, para Demonstrans yang melakukan Aksi Damai di depan Kantor DPRD Buru berjanji akan melakukan aksi Deminstrans kembali dengan masa yang lebih banyak lagi.
Dalam melakukan Aksi Demonstrans Ketua Umum HMI Cabang Namlea (Abang Man) yang di wawancarai oleh beberapa media, menyampaikan beberapa poin tuntutan tersebut.
“Adapun poin-poin Grand Aksi Damai Kami
(1). Mendesak Bupati Buru segera membentuk Tim Percepatan PETI menuju PERA dan WIUP Gunung Botak, Gogorea dan Kali Anahoni.
(2). Meminta Bupati Buru agar salam pembentukan Tim Percepatan PETI menuju PERA dan WIUP Benar-benar Ahli di Bidang Pertambangan serta keterlibatan Kementerian terkait.
(3). Mendesak Bupati Buru dan Ketua DPRD agar segera menganggarkan biaya pengamanan Aparat gabungan POLRI, TNI dan SATPOL PP di wilayah pertambangan Gunung Botak, Gogorea dan Kali Hanahoni.
(4). Meminta kepada Bupati agar dalam penyusunan Tim Percepatan, perlu memasukan OKP sebagai Agen Of Control sehingga semua pihak merasa bertanggung jawab atas proses menuju Legalnya Tambang Rakyat dan IUP”, Ungkap Abang Man.
Dalam pantauan Media yang dilangsir dari SatyaBhayangkara.com Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Namlea, ada Lima (5) Orang yang melakukan Aksi tersebut di depan Kantor Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru yaitu : 1. Mursalim Souwakil, 2. Muhamad Tusar, 3. Muhamad Subur, 4. Haris Goa, 5. Syahrul Awan. (Kamel Difinubun)
Redaksi CNC MEDIA