Pandeglang (CNC MEDIA) – Laksanakan program Skala Prioritas Pembangunan TA 2024, Pemdes Cigeulis merealisasikan Program Dana Desa Sub. Bidang Ketahanan Pangan dengan kegiatan pembangunan jalan rabat beton K250 yang berlokasi di Kp cigeulis RT 01RW 06.
Dengan jumlah anggaran Rp. 195.000.000 tahun 2024, volume : 150 M X 3 M X 0,15 M bersumber dari Dana Desa Tahap I Tahun Anggaran 2024 Desa Cigeulis kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Jumat (05/04/2024).
Anto Wiryo S.IP selaku Kepala Desa Cigeulis mengatakan, Program Ketahanan Pangan menjadi salah satu amanat penting dalam Peraturan Presiden No 104 Tahun 2021 untuk dijadikan sasaran prioritas.
Peraturan ini secara tegas memberikan porsi anggaran sebesar Rp 195.000.000.00 dari total dana desa dari pagu Dana Desa untuk ketahanan pangan tersebut direalisasikan meliputi beberapa kegiatan diantaranya yakni infrastruktur pembangunan cor beton jalan usaha Tani (JUT).
“Pemdes Cigeulis dalam merealisasikan program dana desa sub. bidang ketahanan pangan untuk pembangunan jalan Usaha Tani serta merealisasikan program peningkatan lain semacam paving blok.
“Sementara untuk kebutuhan lainnnya, akan direalisasikan dipencairan tahap berikutnya ini,” kata Anto W. kepada media di kantor desa setempat, Jumat (05/04/2024).
Dijelaskan lebih lanjut, oleh Anto W. selaku orang nomor 1 di Desa Cigeulis mengatakan direalisasikannya program Dana Desa Sub. Ketahanan Pangan tersebut bisa mewujudkan program Pemkab Pandeglang yakni Swasembada Pertanian yang dikenal dengan ketapang.
“Adapun realisasi program diatas adalah sesuai hasil musyawarah jauh sebelum realisasi, yakni melakukan perencanaan yang matang melalui musyawarah desa,” pungkasnya.
Sementara Ketua TPK Desa Cigeulis Bpk Muhani mengatakan, “Untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan rabat beton jalan pertanian di RT 01/RW 06 kami telah sosialisasikan kepada warga yang memiliki kendaraan roda empat, maupun dua (2) untuk dipindahkan atau dikeluarkan jalur sementara karena jalan ditutup selama pengerjaan dan sampai 28 hari sejak selesai dikerjakan,” kata Muhani.
Sedangkan untuk kendaraan roda dua, bisa melalui pinggir jalan. Dirinya berharap kerjasamanya seluruh warga untuk sementara waktu tidak melintasi jalan yang baru dibangun. Karena jalan tersebut sebelumnya sangat becek dan berlumpur ketika datang hujan.
“Kita bersyukur, jalan menuju ke lahan pertanian tahun ini, bisa terealisasi. Sebab jalan tersebut sangat becek dan susah dilalui ketika datang hujan. Dan dalam pengerjaannya Padat Karya Tunai dengan melibatkan masyarakat setempat,” tuturnya.
Dirinya pun menerangkan, menjawab pertanyaan beberapa warga kenapa kok tidak sampai mentok jalan poros? Jawabnya adalah anggaran terbatas. Sehingga pembangunan dengan sistem berkelanjutan di tahun depan.
“Yang kita kerjakan hanya 205 meter karena dibagi dengan realisasi program pembangunan lainya. Jadi untuk infrastruktur Sub. Ketahanan Pangan 10 persen. Dan 10 persennya. Sehingga pas 20 persen dari pagu dana desa. Kalau mau kita sih, semuanya, namun dari mana anggarannya,” tutup Pelaksana Kegiatan Muhani. (Ns /H-CNC)